5. MEMAHAMI NA’AT DAN MAN’UT DALAM BAHASA ARAB
Na’at artinya kata sifat, sedangkan man’ut artinya yang disifati. Perhatikan tabel di bawah ini!

Sambil belajar, yang masih kosong silahkan diartikan sendiri yaa 
Keterangan:
Pada contoh-contoh itu kita jumpai lafadz-lafadz كَرِيۡمٌ – مُجۡتَهِدٌ – جَمِيۡلَةٌ – فَائِزَةٌ. Lafadz-lafadz tersebut dalam bahasa Indonesia disebut kata sifat (yang….) dalam bahasa arab dinamakan اَلنَّعۡتُ (sifat). Sedangkan lafadz-lafadz yang jatuh sebelum نعت itu, yaitu رَجُلٌ – تِلۡمِيۡذٌ – وَرۡدَةٌ – بِنۡتٌ adalah lafadz-lafadz/ isim-isim yang disifati atau dinamakan اَلۡمَنۡعُوۡتُ jadi: اَلنَّعۡتُ : sifat & اَلۡمَنۡعُوۡتُ : yang disifati.
Ada beberapa kaidah na’at dan man’ut dalam bahasa Arab, yaitu sebagai berikut:
- Kalau huruf terakhir منعوت dibaca un/u (……/……) maka huruf terakhir نعت juga dibaca un/u (……/……)
- Kalau huruf terakhir منعوت dibaca an/a (……/……) maka huruf terakhir نعت juga dibaca an/a (……/……)
- Kalau huruf terakhir منعوت dibaca in/i (……/……) maka huruf terakhir نعت juga dibaca in/i (……/……)
- Bacaan un/u dinamakan rafa’, an/a dinamakan nashab, in/i dinamakan jar
*Jadi, نعت mengikuti منعوت mengenai رفع – نصب – جرّ nya.
- Kalau منعوت adalah اسم مذكر maka نعت juga اسم مذكر
- Kalau منعوت adalah اسم مؤنث maka نعت juga اسم مؤنث
*Jadi, نعت mengikuti منعوت mengenai مذكر dan مؤنث nya.
Tambahan:
جَلَسَ رَجُلٌ كَرِيۡمٌ : Telah duduk seorang laki-laki yang budiman/ mulia.
الرَّجُلُ كَرِيۡمٌ : Orang laki-laki itu budiman/ mulia.
كَرِيۡمٌ pada جملة yang pertama sebagai نعت sedangkan كَرِيۡمٌ pada جملة yang kedua sebagai خبر
الرَّجُلُ كَرِيۡمٌ : Orang laki-laki itu budiman/ mulia.
كَرِيۡمٌ pada جملة yang pertama sebagai نعت sedangkan كَرِيۡمٌ pada جملة yang kedua sebagai خبر
terima kasih anda telah membaca artikel saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar